Kamis, 23 Oktober 2008

10 TIPS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL BAGI SISWA SMP NEGERI 3 BABELAN

Persiapan untuk menghadapi ujian adalah hal yang paling penting untuk menentukan kesiapan dalam mengerjakan semua soal yang ada.

Berikut ini ada 10 tips untuk membantu siswa dan siswi SMP Negeri 3 Babelan dalam mengerjakan ujian:

1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
- soal paling sulit
- yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
- memiliki nilai terkecil

6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mula, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10. Analisis hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Selamat mencoba! Jangan lupa Berdoa Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segala sesuatunya dimudahkan.

SEMOGA 10 TIPS INI BEGRMANFAAT "SALAM SUKSES LUARBIASA DARI KAMI UNTUK ANDA

SISWA SMPN 3 BABELAN BELAJAR MOTIVASI

GAGAL PINTU SUKSES

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Begitulah pepatah yang sering kita dengar. Tujuannya adalah untuk memompa semangat dan motivasi, bahwa kegagalan bukanlah kiamat atau akhir segalanya. Kegagalan bisa membawa dampak positif apabila kita bisa mengambil hikmah dari kegagalan itu. Namun kegagalan juga bisa berdampak negatif apabila dianggap sebagai jalan buntu dan membuat kita menyerah. Agar kegagalan tidak dianggap sebagai hal yang menakutkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan : 

  1. Bersikap positif terhadap kegagalan

Sikap positif merupakan pondasi utama untuk memahami, kegagalan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Tanpa sikap positif, kita akan merasa hidup di alam mimpi, tidak ingin berbuat apa-apa lagi karena takut gagal. Bersikap positif artinya mampu memandang kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami. Kita siap untuk menerima kegagalan dan kesuksesan kapan saja dan dalam bentuk apapun, gagal diterima di STAN juga bukanlan akhir segalanya.  

  2. Cari penyebab

Ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yakni internal dan eksternal. Faktor internal adalah penyebab dari dalam diri kita sendiri. Mungkin kita kurang persiapan yang matang dalam mengikuti USM STAN, waktu persiapan yang terlalu pendek, kurang mencari informasi, menganggap enteng materi yang akan diujikan, menyerah sebelum bertanding, keterpaksaan atau kita tidak melakukan tes dengan sepenuh hati. Faktor Eksternal adalah penyebab di luar diri kita, misalnya tingkat persaingan yang tinggi dan lainnya, yang dapat diatasi dengan meningkatkan persiapan secara internal.  

  3. Lakukan identifikasi

Kita perlu melakukan identifikasi terhadap apa saja penyebab kegagalan, kemudian mencoba mengatasinya. Jika kita perhatikan, banyak calon mahasiswa STAN yang gagal dalam ujian hanya disebabkan kesalahan-kesalah kecil yang seharusnya tidak perlu, misalnya kurang persiapan, kurang membaca. Karena ujian saringan sangat menentukan diterima tidaknya di STAN. Usahakan memprioritaskan penyebab utama, baru penyebab lainnya. Caranya dengan mencatat hal-hal yang sering membuat kita gagal, faktor internal maupun eksternal. misalnya kurang penguasaan terhadap materi, kurang teliti, kurang cepat dalam mengerjakan ujian. Faktor internal ada di dalam diri kita dan mengatasinya jauh lebih sulit dibanding dengan faktor eksternal.  

  4. Evaluasi diri

Umumnya bila kita gagal, yang pertama kali disalahkan adalah pihak lain. Jarang mau mengakui dirinya bersalah, misalnya jumlah peserta yang diterima terlalu sedikit, soal yang terlalu sulit, membuat isu negatif. Dengan mengevaluasi diri berarti kita berusaha mengakui kesalahan itu, juga bersikap dewasa dan bijaksana, karena berani beratanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi diri melatih diri kita semakin mengerti tentang diri sendiri.  

  5. Gali kekuatan diri

Kegagalan sebenarnya bukan merupakan tanda kita tidak mempunyai kekuatan dalam diri. Kita hanya belum mengenal atau mampu menggunakan kekuatan itu secara maksimal. Cobalah wujudkan kekuatan positif. Gali potensi-potensi yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Kita akan berhasil menginventarisasi potensi-potensi apabila terus berusaha mengenali kekuatan kita.

  6. Kenali kelemahan diri

Salah satu penyebab kegagalan adalah kelemahan diri yang dianggap wajar. Rata-rata orang tidak berani menggali kelemahan diri. Padahal, ketakutan merupakan cermin belum siapnya kita mengakui kelemahan diri. Meneliti kelemahan sendiri merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Sebaliknya, bila tidak mau mengakui kelemahan, kita hidup dalam dunia maya, karena tidak pernah melihat diri kita yang sebenarnya. Dengan mengenali kelemahan, kita akan dapat memperbaiki diri.  

  7. Lihat peluang

Hendaknya kita pandai melihat peluang. Kegagalan sebenarnya menyimpan berbagai kesempatan yang dapat diubah menjadi hal yang menguntungkan. Namun, sering kali kita menganggap kegagalan bermakna negatif. Peluang dapat diperoleh bila kita mau belajar dari kegagalan serta mampu menyiasati hal-hal yang membuat kita gagal. Sadari, yang kita alami bukan ancaman bagi kehidupan, melainkan kesempatan untuk mengubah hidup menjadi lebih efektif.  

  8. Trial and Error

Trial and Error merupakan salah satu tolok ukur bahwa kita ingin mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Pikirkan dulu masak-masak langkah yang akan kita tempuh. Kalau terjadi kesalahan kembali, jangan segan melakukan revisi dan mencoba kembali sampai akhirnya berhasil mengatasinya. Kuncinya, tekun dan pantang menyerah dalam uji coba mengatasi kegagalan.  

  9. Doa sebagai senjata

Keberhasilan sebanding lurus dengan usaha yang kita lakukan, namun sebaik apapun persiapan yang kita lakukan, kesuksesan adalah hak prerogatif dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu usaha dan persiapan yang baik harus diimbangi dengan doa dan amal perbuatan yang baik. Sehingga jika usaha telah kita maksimal, namun hasil yang kita peroleh tidak sesuai yang kita harapkan, maka kita harus berkeyakinan itulah yang terbaik buat kita, karena Tuhan Maha Tahu kebutuhan hambanya. 

Semoga Tulisan Ini Bisa Memotivasi Anda Semua